Jumat, 26 Desember 2008

Makan Kambing Bakar Madu di kawasan Tebet

Kambing Bakar Madu masakan khas Arab Surabaya

Halo sahabat kuliner

Perburuan kali ini kita lanjutkan untuk berburu makanan khas Arab di daerah Tebet, Jakarta Selatan, yaitu di Depot Tanjung. Restoran ini terletak di Jl. Tebet Utara I, bila anda berminat untuk mencarinya maka anda harus pelan-pelan karena bangunannya yang tidak terlalu besar, papan nama yang tidak terlalu mencolok sehingga tidak "eye catching" terlebih di waktu malam hari.



Depot anjung ini dimiliki oleh keluarga berdarah Arab Surabaya, sehingga menu yang menjadi andalan adalah makanan khas Arab, diantaranya masakan kambing, nasi kebuli, dan roti cane. Sedangkan minuman yang menjadi favorit adalah kopi rempah Arab.
Menurut rekomendasi pemiliknya, sop kepala kambing merupakan menu yang paling berani untuk dipilih. Namun karena kami "tidak berani" alias ketakutan akan kolesterol, maka kami belum mencoba menu tersebut. Seluruh harga makanan dan minuman dipampang di dinding restoran maupun di dalam buku menu yang tersedia. Untuk satu porsi sop kepala kambing, dihargai dengan 45 ribu rupiah.
Kami tertarik untuk mencicipi Kambing Bakar Madu yang menjadi salah satu menu favorit di sini dengan harga 32 ribu rupiah per porsi. Agak mahal ya? nanti dulu........ rasakan dulu dahsyatnya, jangan lihat dari nilai nominalnya dulu.
Kambing yang disajikan adalah kambing muda, sehingga sangat empuk dan segar. Kambing tersebut dibakar dan diberi bumbu madu Arab, sehingga aroma madu dan rasanya yang agak manis begitu kentara. Selain itu madu yang ditambah jeruk nipis menjadikan kambing bakar ini tidak amis untuk dinikmati. Rasa kambing madu ini begitu mantabbbbbb! apalagi ditambah dengan sajian sambal kacang dicampur bawang seperti bumbu untuk sate kambing.....wow!dahsyatnya.
Jadikan agenda anda ke restoran ini pada hari Jumat siang, karena pada hari tersebut disediakan menu khas setiap Jumat yaitu Nasi Kebuli. Nasi Kebuli ini adalah nasi khas Arab yang beraroma Kambing dan minyak samin. Untuk beberapa daerah di Indonesia mengenalnya sebagai nasi minyak yang diperkaya juga dengan kismis. Bila anda berminat berburu nasi kebuli, maka anda jangan datang terlalu siang apalagi sore pada hari Jumat, karena menu ini sangat digemari dan selalu habis diserbu oleh pembelinya. Jika anda terlambat, maka anda akan tanggung sendiri akibat untuk tidak kebagian.
Untuk hidangan yang tidak terlalu berat, maka anda dapat memilih Roti Cane di restoran ini. Roti cane ini merupakan roti khas Arab yang mirip dengan roti prata India. Sesuai dengan permintaan pembali, Roti Cane yang disediakan di sini dapat ditambahkan dengan madu Arab yang menjadikan rasanya semakin Oke saja. Dengan 7 ribu rupiah anda sudah mendapatkan roti cane plus madu Arab.
Kenikmatan makanan-makanan di atas tidak lengkap bila anda tidak mencoba kopi rempah Arab. Minuman ini sangat khas, aroma kopi dan rempahnya begitu sedapppp, membuat hangat, segar, tidak ngantuk tetapi sangat relaks. Cocok dinikmati sambil ngobrol dan kongkow-kongkow bersama teman-teman akrab di sini. Murah meriah lho, cuma 3.500 rupiah
Ayo tunggu apalagi untuk mencobanya.
Wassalam
HP

Nikmatnya Gado-gado Ibu Hj. Bambang

Gado-gado Ibu Hj. Bambang




Sahabat Kuliner,

Kali ini kita berkesempatan untuk mencoba nikmatnya gado-gado ibu Hj. Bambang di kawasan Bendungan Hilir. Warung ibu Bambang yang kami kunjungi ini berlokasi di sebuah gang yang menghubungkan jalan Bendungan Hilir raya dengan jalan Bendungan Jatiluhur, yang tak jauh dari pintu belakang kompleks Gedung BRI Sudirman.

Tempat makan gado-gado ini dipenuhi pengunjungnya pada saat menjelang waktu makan siang, karena letaknya tak jauh dari daerah kawasan bisnis Sudirman. Tetapi tidak sedikit pula para pelanggan yang datang dari tempat yang jauh untuk mampir dan menikmati gago-gado ibu ini, karena warung gado-gado ini cukup berkesan bagi para pelanggannya.

Karena begitu ramainya warung ini pada era tahun 2000-an hingga sekarang, maka dalam gang yang sama, Ibu Bambang telah membuka 2 outlet dengan jarak satu dengan yang lain kurang lebih hanya bertaut sekitar 15 meter. Selain itu pula, Gado-gado Ibu Hj. Bambang memiliki cabang lain di lantai dasar Pasar Bendungan Hilir yang tak jauh letaknya dari outlet-outlet yang lain.

Bagi para pecinta makanan vegetarian, gado-gado ibu Bambang ini patut anda coba walaupun bagi sebagian orang terasa agak mahal. Gado-gado yang dilengkapi dengan lontong atau nasi harus didapatkan dengan 12 ribu hingga 15 ribu rupiah per porsinya. Selain berisi sayuran-sayuran seperti kangkung yang telah dimasak, timun, kacang panjang, dilengkapi juga tahu serta telur (cuma setengah) dan tak lupa juga krupuk dan emping. Tetapi sahabat kuliner, yang membuat gado-gado ini terasa mantap adalah ulekan sambal kacangnya bu bambang lho. Kalau anda tak kuat pedas, anda harus pesan sebelumnya.....TIDAK PEDAS ya Bu....! Soalnya kalau kita pesan "jangan terlalu pedas", tetapi ternyata......pedasnya bow.....bukan main, membuat kita banjir keringat dan perut panas deh hehehe. Kita jadi berpikir, bagaimana kalau kita pesan "pedas" nih.....huaaaaa.

Bagi anda para sahabat kuliner yang menderita asam urat, perlu diwaspadai karena gado-gado ini memiliki potensi untuk meningkatkan asam urat lho......Wah gawat juga ya, tak terpikirkan bahwa sayuran sebagai makanan sehat dapat juga menimbulkan penyakit yang membahayakan. Jadi bagi anda yang penderita asam urat, maupun anda yang tidak suka sayuran tidak perlu khawatir karena Warung Ibu Hj. Bambang juga menyediakan menu lain, yaitu menu nasi rames prasmanan yang anda dapat pilih sendiri, maupun menu soto Banjar yang aduhai enaknya.....

Coba Lihat saja Irwan teman saya ini, yang begitu asoy geboynya melahap gado-gado ini. Konon kabarnya, teman saya yang satu ini beserta keluarganya di Bandung sangat suka dengan Gado-gado ini. Apa alasan mereka?.....pas rasanya...

Mau coba nikmatnya Gado-gado Ibu Hj. Bambang? datang sendiri aja deh....


Wasalam
HP

Selasa, 23 Desember 2008

Kelapa Muda dan Soup di Sentosa











Sentosa Island

Halo sahabat kuliner

Perjalanan kita kali ini ke negeri Singapura, diwarnai dengan eksotisnya Sentosa Island. Untuk menempuh Sentosa Island dengan biaya relatif murah, dapat dicapai menggunakan MRT atau Bus dari kawasan Harbour Front.
Cuaca yang panas, tidak menghalangi liburan yang menyenangkan bersama keluarga di Sentosa. Beberapa wahana telah kita kunjungi, mulai dari yang indoor seperti Images of Singapore sampai dengan permainan-permainan outdoor yang membuat kita kepanasan dan haus.

Akhirnya kami rehat sebentar untuk minum dan menikmati snack sore di café yang tak jauh dari Butterfly Park and Insect Kingdom.
Buah kelapa yang terlihat segar, membuat kami menelan air liur………kemudian langsung saja kami pesan buah kelapa untuk dinikmati karena haus yang tak ketulungan. Bila dirupiahkan, maka satu buah kelapa berkisar sekitar 10 ribu rupiah. Begitu kami cicipi air buah kelapa……sluuuuuurp. Seger banget! Kelapa di sini agak sedikit berbeda dengan kelapa di Indonesia, yaitu buahnya lebih kecil, airnya sedikit lebih manis, tetapi daging buah kelapa agak sedikit keras sehingga butuh cukup perjuangan untuk mengiris-irisnya, apalagi hanya dengan berbekal sendok plastik. Hehehe.
Selain itu juga kami pesan Mushroom Soup dan Hotdog sebagai pengganjal perut. Kebetulan, ketika kami berkunjung ke café kecil ini sedang ada promosi buy hotdog get mushroom soup. Jadi bagi penggemar mushroom soup, cobalah cicipi soup yang disajikan di tempat ini yang ringan dan cukup bergizi. Hotdog di tempat ini cukup mini ukurannya, bila anda sangat kelaparan tentu saja porsinya tidak akan menendang perut anda. Bila dilihat dari rasanya enak atau tidak? itu semua tergantung kepada selera anda. Tapi yang pasti, cukup menyegarkan untuk rehat kali ini, dan menambah tenaga kembali untuk melanjutkan liburan ke arena yang lainnya.


Wasalam
HP

Senin, 22 Desember 2008

Ngemil Sosis Panggang di Palembang Square


Salam kuliner

Sahabat kuliner, kali ini kami terdampar di Palembang Square. Setelah lelah putar-putar tujuh keliling di mal ini, pandangan mata kami langsung tertuju pada pramusaji yang sedang memanggang sosis di sebuah booth sosis panggang yang terletak persis di dekat pintu kasir Carrefour Palembang.
Pemandangan sosis yang panjang, ditusuk seperti sate, menimbulkan gairah membara untuk menikmatinya. Ditambah lagi harum semerbak sosis panggang yang aduhai, terasa nikmatnya walau baru mencium aromanya.
Akhirnya tergoda untuk mencobanya, kami membeli beberapa tusuk sosis yang dapat di-take away dengan harga relatif cukup terjangkau.
Tak sabar untuk menggigitnya, gigitan pertama begitu sensasional.......rasa kejunya begitu kental. Memang sosis ini bentuknya seperti sosis pada umumnya. Namun bila dinikmati pada waktu yang tepat (red:pada saat anda kelaparan atau ingin ngemil), sungguh dahsyat kenikmatannya. Tambahkan kedahsyatannya dengan menikmati sosis panggang ini beserta orang-orang spesial dan orang yang kita sayangi.

Mau coba? Jauh amat ya dari Jakarta.......

Wasalam
HP

Minggu, 21 Desember 2008

Makan "brutal" di Restoran Padang Sederhana Sunan Giri

Halo Sahabat Kuliner

Team tourkuliner yang perutnya sedang keroncongan, kali ini menuju Restoran Padang Sederhana di Sunan Giri, Rawamangun, Jakarta Timur. Konon kabarnya, Restoran Sederhana di sini merupakan asal-muasal dari Restoran Sederhana yang lain. Bahkan ada lelucon bahwa Restoran Sederhana ini telah membuka cabangnya di bulan, karena begitu banyaknya cabang yang telah dibuka, terlebih di kota metropolitan Jakarta.

Tanpa ba-bi-bu (red:tanpa basa-basi lagi), begitu kita duduk, para uda (red: panggilan akrab mas-masnya) telah membawa berpuluh-puluh piring di tangannya berisi bermacam lauk-pauk yang akan dihidangkan di meja kami. Woowww......sungguh menggoda, apalagi perut kami sudah keroncongan. Tanpa kompromi lagi, tampang brutal kami langsung mencomot segala sesuatu yang dihidangkan di meja. Mulai dari ayam pop, rendang, daging cincang, sayur singkong, kikil, paru, dan lain sebagainya. Tak ketinggalan, sambal ijo yang benar-benar harus bertanggung jawab karena akibat samba ijo, selera makan kami semakin bertambah.
Tak puas dengan lauk yang telah kami buat ludes, kami memesan pula sate padang yang sangat menggoda......mmmmmh, slurpppp, sambal kacangnya begitu khas. Sekali gigit, sate padang yang terdiri dari daging dan lidah sapi membuat kami lelah dan kekenyangan.
Sehabis mulut disesaki dengan berbagai macam makanan, maka saya bersihkan dengan teh tawar yang disediakan gratis. Selain itu kita dapat memesan berbagai minuman segar seperti jus mangga, alpukat, sirsak, belimbing. Ada pula menu es kopyor menjadi andalan restoran ini. Untuk minuman yang satu ini relatif mahal, yaitu di atas 15 ribu rupiah per gelas. Minuman lain yang perlu anda coba yang menjadi ciri khas restoran Padang yaitu teh telor. Cobalah....nikmat, rancak bana........ !
Anda ingin coba gaya makan brutal seperti kami? Makanya cobalah sendiri di Restoran Padang Sederhana yang satu ini...... Tapi jangan lupa bawa uang yang banyak, karena belum tentu ada yang traktir anda apalagi melihat nafsu makan anda sebrutal itu.
Wasalam
HP

Minggu, 07 Desember 2008

Mampir ke "Toko Oen" di Kota Malang

"Toko Oen" di Malang

















Hallo sahabat kuliner



Pada kesempatan ini team kuliner mampir di "Toko Oen" Malang untuk berwisata kuliner sambil menikmati suasana klasik. Toko Oen yang terletak di pusat kota Malang ini merupakan salah satu tempat makan eksotik klasik yang berdiri sejak jaman penjajahan Belanda pada tahun 1930. Selain terdapat di Malang, Toko Oen ini juga terdapat di kota Semarang yang sejak dulu memang dimiliki oleh pengusaha asal Belanda.

Sesampainya kita di depan Toko Oen, kita langsung disuguhkan pemandangan berupa bangunan antik era kolonial Belanda yang masih tertata sangat rapi, dan masih terjaga ke-aslian-nya. Toko Oen ini merupakan salah satu cagar budaya yang dilindungi oleh pemerintah RI.

Ketika kita akan melangkah masuk ke dalam, terpampang tulisan "selamat datang di kota Malang" dalam bahasa Belanda. Ini menguatkan bahwa tempat ini adalah peninggalan kompeni yang masih dipertahankan hingga kini.
Udara kota Malang yang "adem", semakin adem terasa ketika kita berada di dalam Toko Oen ini. Sambil duduk dan mengamati menu yang disediakan, serasa kita menjadi "meneer" yang hidup pada jaman penjajahan doeloe.
Yang disediakan di sini adalah masakan-masakan "londo" alias belanda yang sekarang ini sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Diantaranya adalah steak, roti isi yang bisa dipilih isinya sesuai selera, ice cream, serta berbagai minuman dari susu coklat, kopi, juice, maupun minuman lainnya yang sepertinya sih bukan berasal dari Belanda tuh.

Karena mampir pada waktu siang menjelang sore, maka es krim menjadi pilihan favorit kami. Walaupun udara terasa dingin di kota Malang, namun tidak mengecilkan keinginan untuk menikmati es krim di sini. Es krim yang disediakan di Toko ini sangat unik. Tidak seperti es krim biasa, es krim yang dijual di sini bukan hasil buatan mesin modern, melainkan home made dengan mesin jaman Belanda yang proses kerjanya seperti es puter. Namun, jangan ditanya rasanya! mak nyosss dinginnya. Rasa yang dipilih pun bisa bermacam-macam. Rasa standar yang disediakan yaitu coklat, vanila dan strawbery.
Ayo coba semua menunya kalo anda ke toko ini.

Wasalam
HP

Selasa, 11 November 2008

Mie rebus dan Mie Goreng Kafe Pak Salimun Lubuk Linggau





Salam Kuliner!!!



Kali ini saya mengunjungi kota kelahiran saya, Lubuk Linggau, dalam rangkaian kunjungan kerja bersama beberapa teman.


Kakak dan adik saya yang memang tinggal di kota ini memaksa saya untuk mencoba Mie ala kampung yang menurut mereka adalah Jawaranya ini. Kafe Pak Salimun.... itu nama tempatnya. Siempunya kafe sebenarnya sudah mangkat, alias Almarhum. Namun kakak saya menjamin bahwa rasa dan takarannya masih sama karena proses regenerasi sudah dipersiapkan dengan sangat rapih dan professional oleh Almarhum. Simple saja sih prinsipnya, yaitu Learning by doing! Jadi, Pak Salimun(alm) meminta anaknya untuk memperhatikan beliau masak selama sebulan tanpa melakukan apapun, hanya melihat. Bulan berikutnya mereka gantian. Pak Salimun (alm) hanya melihat anaknya memasak tanpa melakukan apapun.... nah, hasilnya akan langsung beliau evaluasi.

Ok, itu tadi sekilas soal kafe tersebut. sekarang cerita soal makanannya...
Pertama dan yang paling terkenal, Mie Rebus. Mie ini dibuat sendiri oleh Kafe ini mulai dari bumbu sampai dengan mienya, sehingga rasa dan kesegarannya terjamin. Porsi yang diberikan tidak terlalu besar, sehingga sesuai dengan situasi kami saat itu yang datang pada pukul 10 malam dan sebenarnya sudah makan malam. Kaldu ayam yang digunakan sebagai kuah sangat kental dan didominasi rasa manis, asam dari tomat, namun disisi lain juga gurih. Toping mie yang berupa suwiran daging ayam kampung dan ati ampela berasa sangat segar dan masih empuk kenyal. Sayuran yang dipakai tampaknya tidak direbut terlalu lama, jadi masih meninggalkan kesan crunchy ketika digigit... Singkat kata, Segar, gurih, enak, dan tidak enek.
Namun jika anda datang dalam kondisi luapaaar, maka baiknya pesan dua porsi, Mie rebus dan Mie Goreng.

Selamat Mencoba.

Wassalam.
YM for TourKuliner

Minggu, 09 November 2008

Bakso di warung Es Teler Sari Mulia Asli di Megaria



Salam kuliner!

Seperti wanita pada umumnya, saya menyukai bakso. Namun bedanya adalah mempunyai ketertarikan berlebihan pada menu satu ini, sampai saya berfikir bahwa saya lebih suka kalau Bakso menjadi makanan Pokok dibanding nasi atau roti.

Kali ini saya mencoba mengobati kekangenan saya akan bola daging ini dengan mampir ke warung Es Teler Sari Mulia Asli di Megaria yang menjadikan Bakso sebagai salah satu andalannya. Tidak sampai lima menit, pesanan saya datang! Hummm.... wanginya bikin saya kegirangan! Bisa disangka, tidak lebih dari sepuluh menit dari datangnya pesanan, bakso sudah berpindah keperut saya dengan sukses..

Kesan yang dapat saya sampaikan kali ini adalah.... Jumlah bola dagingnya standar, hanya lima buah. Tapi... ukurannya itulooohh... 1,5 kali standar! Saya harus membagi dua tiap bolanya agar saya masih dapat menyantap dengan mulut tertutup. Soal rasa... Nyam! bolanya kenyal berserat dan berasa banget juice dari dagingnya. Saya rasa, menu ini bisa dijadikan pilihan kalau abis nontondi biokop XXI yang dingin. Murah dan bikin meriah!

Wassalam,

YM for Tourkuliner

Bihun Bebek di ITC Kuningan

Salam Kuliner!!
Nyam… nyam……

Tujuan kali ini adalah Bihun Bebek di ITC Kuningan. Seorang temen yang tau banget kalau saya penggemar bihun dan bebek berpendapat kalau saya akan suka dengan makanan ini.
Termakan dengan cerita temen saya, saya bersama dua orang teman lainnya menyempatkan makan di tempat ini di saat istirahat kantor untuk makan siang.


Pesanan datang dalam waktu yang cukup cepat. Aroma bawang putih langsung tercium ketika mangkun berisi Bihun Bebek Rebus saya datang.
Kalau dilihat dari penampilan warnanya sebenarnya agak meleset dari perkiraa saya. Kuahnya berwarna agak kelabu dengan suwiran bebek yang berwarna pucat. Hal ini saya kira berasal dari Kaldu yang dibuat dari daging dan tulang bebek.
Sruputan pertama….. Nyam!
Rasanya gurih sekali! Aroma bawang putih yang dominan ternyata tidak nempel dilidah. Bihun yang agak lebih besar dari ukuran normal terasa licin dan tidak kesat. Selada yang diletakkan didasar mangkok langsung layu ketika disiram kuah panas, namun ternyata masih Kriess..ss ketika digigit.
Tidak ada rasa amis sama sekali, sehingga tidak ada rasa enek walaupun harus menghabiskan porsi yang lumayan besar.
Makan siang harus kami selesaikan dengan cepat, mengingat kami masih ada “Tugas” hunting alias shopping di Mall yang terkenal memiliki barang berkualitas Unggul namun harga tidak bikin gundul.
So… sampai ketemu lagi!!!

YM for tour kuliner.

LAKSA, makanan khas Singapur


Salam Kuliner!

Kalau kita jalan-jalan ke Singapur, susah cari Laksa Singapur, karena yang ada Laksa doang J
Setelah kecapean maen di Sentosa Island bersama keponakan saya, kami menyempatkan untuk makan di Vivo city. Kelaperan tapi nggak terlalu paham dengan daerah “jajahan”, kami memilih makan ketempat yang udah kami kenal sebelumnya, The Bakerzin. Pesanan saya jatuh pada menu LAKSA, makanan khas Singapur yang saya suka. Ketika mangkuk pesanan saya datang dengan porsi yang buanyak, saya sudah tidak yakin akan dapat menghabiskannya. Kuah santannya sangat kental dan kaya bumbu, enak namun jadi agak pahit karena terlalu berempah. Mie yang jadi pemasok energi Utama dari mangkuk saya rasanya empuk dan licin namun jumlahnya yang banyak sangat membuat saya kewalahan, pdahal mereka tidak menyediakan sambal untuk melengkapi rasa Laksa pesanan saya sekaligus katalisator nafsu makan. Alhasil, saya pulang meninggalkan separuh Laksa yang tidak ikut saya “bawa pulang”. Lain kali saya akan mencoba peruntungan sayadengan menu yang berbeda.

Wasalam.
YM for TourKuliner

Rabu, 29 Oktober 2008

Salah Satu Gado-gado Pilihan : Gado-gado Benhil samping Mesjid Al Falah

Banyak yang sudah mengenal gado-gado. Makanan yang cukup murah dan merakyat. Dari mulai di emper sampai di restaurant yang mahal yang menyediakan makanan Indonesia kemungkinan besar tersedia gado-gado selain nasi goreng.

Berikut penjelasan yang di-dapat dari wikipedia perihal gado-gado :

"Gado-gado adalah salah satu makanan yang berasal dari Indonesia yang berupa sayur-sayuran yang direbus dan dicampur jadi satu, dengan bumbu atau saus dari kacang tanah yang dihaluskan disertai irisan telur dan di atasnya ditaburkan bawang goreng. Sedikit emping goreng atau kerupuk (ada juga yang memakai kerupuk udang) juga ditambahkan.

Gado-gado dapat dimakan begitu saja seperti salad dengan bumbu/saus kacang, tapi juga dapat dimakan beserta nasi putih atau terkadang juga disajikan dengan lontong"

Salah satu pilihan gado-gado Tour Kuliner kali ini direkomendasaikan oleh rekan Dedi S, sang pengemar gado-gado.

Gado-gado merupakan makanan cukup merakyat berarti dari beberapa segi diterima banyak kalangan yaitu soal rasa, murah, mudah diperoleh, cepat penyajian, mudah penyajian dan bahan mentahnya mudah diperoleh di Indonesia. Dedi selama mencari gado-gado yang mempunyai nilai lebih dari berbagai macam segi telah mencoba beberapa tempat penjual gado-gado. Setelah bertahun-tahun merasakan berbagai penjual gado-gado, akhirnya menemukan gado-gado yang sampai sekarang sering menjadi langganannya yaitu gado-gado di benhil (Bendungan Hilir - Jakarta dekat semanggi) gang sebelah Mesjid Al Falah. Sayangnya nama ibu penjual nya belum sempat ditanyakan. Mungkin karena kepincut rasa sampai lupa menanyakan nama pembelinya.

Perbedaan gado-gado di sini yaitu selain rasa yang membedakan yaitu wanginya. Entah wangi ini didapat dari bahan yang mana. Dari cerita rekan Dedi yang hobi makan gado-gado ini, gado-gado di tempat tersebut tetap menjadi pilihan pertama, paling tidak untuk dirinya.

Wow kalau sedang makan gado-gado yang enak sering lupa sama teman ya..apalagi sama fotografer nya. Cuek..atau memang konsentrasi karena gado-gado itu terasa...hmmmm wuiiiii..bagi dong....

Salam Tour Kuliner

IBP


Sabtu, 18 Oktober 2008

Portuguese Food at Solmar, Macau


Jenis makanan di Macau sangat variatif. Cukup dengan melihat Yellow Pages di sana , Saya menyadari bahwa iklan restoran disana dibagi berdasarkan negara asalnya : Cantonese Food,Portuguese Food, Japanese Food, Thai Food , dan Burmese Food, diluar itu kalo mau cari makanan italia dan Prancis pasti ada.Melewati berbagai aktifitas wisata di Macau, hari ke-3 di Macau, akhirnya Saya dan Istri berkesempatan makan siang di restoran bernama "SOLMAR". Tempat ini ditempuh dgn berjalan kaki sejauh satu blok dari Senado Square, pusat aktivitas tourist di Macau, tepatnya di depan hotel Metropole.Tempat ini cukup ngetop di Macau, terbukti saat kami berdua masuk sudah banyak table Reserved padahal saat itu baru pukul 11.30 waktu setempat(date stamp di gbr adalah WIB).
Atmosphere SOLMAR sangat klasik Portuguese dengan pelayan yang berbahasa Inggris cukup baik. Saatnya memesan, Saya langsung menunjuk gambar menu 'African Chicken". Ini adalah menu khas Portuguese berupa ayam dengan bumbu kari dengan rempah rempah dari Afrika yang di-bake in Oven.Makanan pun tiba, dan saya tidak terkejut dengan porsinya, GEDE aja (porsi paling kecil adalah setengah ayam),selalu makanan yang kami makan di Macau dihidangkan dengan porsi kuenyang.Pertama saya coba sauce kari-nya , sangat berbeda dengan kari India, timur tengah, atau melayu sekalipun. Berdasarkan resepnya ,ayam dibumbui dahulu dengan piquant sauce (garlic and capsicum) dan Cola Portuguese lalu di masukkan baking oven. Bumbu ini nyeresep, dan disiram lagi dengan saus kari afrika saat dihidangkan. Dagingnya dimasak dengan tepat baik suhu dan waktu (al dente) sehingga dagingnya terasa "mild", gak lembut dan gak keras, diantara itulah rasanya.Saus karinya gak pedes dan aroma olive oil menghampiri hidung. Side dish adalah baked potato dan semangkok nasi (bukan sepiring).Bener bener nikmat dan mengenyangkan.
Setelah beres memanjakan perut di SOLMAR, kami berdua masih berjalan kaki satu blok dari SOLMAR menuju Margaret Egg Tarts yang tepat berada di belakang kantor CTM (cellular provider). Sayangnya, hari ini adalah Rabu dan Margaret's TUTUP di hari Rabu.Apa mau dikata, besoklah kami kesana lagi dan mencatat jam buka mulai pukul 06.30. Lanjut lah kaki kami ke Senado Square karena ada urusan belanja oleh-oleh yang belum beres.Macau is Fun-filled. Get more of My Macau Experience at http://koala-kuskus.blogspot.com

Warung Indo Depan Mall Cinere

Jadi pelanggan suatu rumah makan atau warung untuk jangka waktu yang lama tentunya dari sisi penikmat makanan sehubungan pertimbangan-pertimbangan subyektif yang terkristal. Rumah makan langganan yang tidak jauh dari rumah sebagai langganan biasanya dikarenakan ada cukup pilihan makanan dan rasanya di atas rata-rata. Keluarga adikku yang tinggal di Cinere salah satu langganan tempat makannya adalah Warung Indo, tepatnya di pertokoan depan/seberang Mall Cinere.

Di sini ada banyak pilihan makanan. Pada saat saya menikmati makanan di situ yang kita pesan 3 macam yaitu bistik, laksa bogor dan nasi goreng babat. Warung ini diduga punya makanan style semarangan-an, soal kebenarannya belum dikonfirmasikan dengan pemiliknya.

Untuk nasi goreng babat memang agak jarang jadi menu. Biasanya yang dikenal adalah nasi goreng ayam, nasi goerng telor, nasi goreng teri dan sebagainya. Nasi goreng babat punya kekhasan menu tersendiri. Untuk laksa bogor rasanya cukup memberi kesan... Untuk bistiknya boleh juga ...

Jadi jika Anda tinggal di Cinere atau kebetulan terdampar lapar dan berada di Cinere coba berkunjung ke Warung Indo ini.

Salam Tour Kuliner

Pecel Bu Ani sebelah Bumi Daya Plaza


Pertama kali saya kerja di daerah Jakarta yaitu di Gedung Bumi Daya Plaza. Menurut historis pada waktu dulu gedung itu pernah merupakan gedung yang paling megah pada masanya.

Suatu kekagetan tersendiri, saya yang telah menginjakkan kaki cukup lama di jJkarta namun begitu sampai di daerah Sudirman pertama kalinya terbengong-bengong atas gedung-gedung pencakar langit pusat perkantoran penting di Jakarta.

Awalnya saya berfikir makanan di sini tentunya mahal-mahal dan aneh-aneh. Namun asumsi saya tersebut itu salah setelah beberapa lama saya kerja di Bumi Daya Sekuritas. yagn berlokasi di Bumi Daya Plaza Masih banyak makan tradisional yang tersedia di sekitar sini. Murah bersih dan enak.

Nah ini salah satunya. Setelah berkali-kali pindah gedung perkantoran - masih di sekitar Sudirman yang nota bene sudah menikmati berbagai jenis rasa makanan - saya masih teringat dan kangen akan pecel Bu Ani sebelah Bumi Daya Plaza. Letakknya di jalan Muchtar Kusuma Atmaja, di rumah persis di sebelah Gedung Bumi Daya Plaza. Saya di situ suka pecel pake empal dan rawonnya.

Kali ini saya dan teman kantor makan nasi pecel pake tempe untuk bisa merasakan aslinya rasa pecel. Kalau boleh jujur menilai yang namanya pecel lele, pecel ayam dan sebagainya serigkali tidak menampakkan rasa pecel seperti aslinya. Sekali lagi kalau boleh bangga, nenek saya yang sering saya panggil Mbok Mo (almh) - waktu itu adalah kepala juru masak di salah satu desa di klaten, jateng - bisa masak pecel dengan rasa asli dan masakan pecel itu bis memberikan kenangan sampai kapanpun juga. Meskipun tidak bisa menggantikan masakan Mbo Mo (almh) namun pecel Bu Ani ini bisa jadi bahan pertimbangan.

Pecel nya dibuat segar dan dicampur dengan bumbu pecel yang khusus racikan sendiri . Bahkan saya dengar sendiri dari Bu Ani, ada yang khusus membeli bumbu pecelnya untuk dibawa ke luar negeri (AS) untuk dinikmati sanak keluarganya di sana.

Yang khusus di sini dibandingkan tempat lain yaitu kesederhanaan, kebersihan dan rasanya yang asli. Memang satu-satunya cara pembaca menilai setuju atau tidak setuju dengan penialain saya ya mencobanya sendiri.

Yang pasti saya kalau ingin makan pecel maka saya akan cari pecel Bu Ani sebelah Bumi Daya Plaza. OO..ya rawon nya juga enak kok.


Salam Tour Kuliner

IBP

Bubur Kajang Ijo Pak Tasmin - Semanggi

Seorang rekan kerja saya di kantor lama adalah wanita berumur 50-an namun keliatan seperti berumur dua puluh tahun lebih muda. Seusianya seharusnya menampakkan keriput dan berkerut. Ibu Dartinah namanya, nampaknya masih segar saja.

Saya tanyakan apa rahasianya. Jawabannya di luar dugaan saya, katanya selalu bergembira dan tiap pagi jangan lupa makan bubur kacang ijo.

Memang diantara rekan sekantor Bu Dartinah termasuk yang super disiplin dan selalu bergembira apapun yang terjadi. Kenangan akan tawanya yang lepas merupakan obat tersendiri pada saat menghadapi masa-masa sulit. Satu lagi pesan yang masih saya ingat sampai sekarang kalau dimungkinkan pagi hari makan bubur kacang hijau.

Awalnya saya tidak percaya akan rahasia itu. Namun setelah 10 tahun lebih disampaikan saya mulai bisa menganggukkan kepala atas pentingnya pesan itu.

Nah entah dari mana historisnya saya agak lupa, tetapi dari kantor saya di daerah semanggi akhirnya saya mendapatkan bubur kacang hijau yang rasanya pas buat lidah saya - dari coba sana coba sini - adalah bubur kacang ijo Pak Tasmin di daerah Semanggi. Kalau dari arah kota ke blok M sebelum semanggi, di dekat jembatan penyebrangan bus way BenHil (Bendungan Hilir) sebelah kiri. Seringkali buka di area parkiran dalam sedikit karena jika jualan di daerah trotoar akan kena usir tramtib. Dia buka sekitar pukul 7.00 sampai habis. Katanya sampai pukul 10.00 paling siang pun pukul 11.00 sudah habis. Dan tiap hari rata-rata habis.

Harganya tidak mahal dengan tambahan roti, plus ketan (alias kacang hijau campur) ritual makan kacang hijau sudah membuat hari kerja saya lebih cerah. Sampai saat ini saya tidak merasakan bosan atas rasa kacang hijau Kang Tasmin tersebut. Selain memberikan kesegaran, hitung-hitung mudah-mudahan bisa kulit awet muda seperti pesan Bu Dartinah. :)

Pesan untuk selalu bergembira tidak lupa juga kok Bu.

OO..ya ada 3 tambahan lagi dari saya pribadi yaitu, berusaha untuk selalu tersenyum tiap kesempatan untuk tiap orang. Dua lagi yaitu tidak lupa mengatakan terima kasih untuk sekecil apapun bantuan dari sesama dan tidak lupa mengatakan maaf apabila kita melakukan kesalahan sekecil apapun

Salam Tour Kuliner

IBP

Berburu Moci di Ujung Libur Lebaran

Libur Lebaran 2008 kali ini cukup panjang, ada yang 1 minggu ada yang 2 minggu. Untuk yang 1 minggu rata-rata adalah karyawan.

Team Tour Kuliner saat di ujung libur lebaran itu bermaksud menjemput adik di Sukabumi untuk diajak ke Jakarta sebelum kembali bersekolah. Adik ini yang sering dipanggil Jazzy bersekolah di kelas 2 sma yang berlokasi di muntilan. Sehubungan siswa-siswanya berasal dari seluruh Indonesia, sudah menjadi ritual pada waktu kembali bersekolah membawa oleh-oleh khas dari daerah liburannya.

Banyak orang sudah tahu oleh-oleh dari Sukabumi salah satunya adalah moci. Nah siang itu dengan yakinnya kita ingin dadakan akan beli oleh-oleh moci karena cukup banyak pembuat moci enak di sukabumi.

Sasaran pertama adalah moci di Gg Kaswari - Jl Bhayangkara. Kebetulan dekat dari rumah, saat itu sekitar jam 15.00 WIb, setelah sampai ternyata moci di Jalan Kaswari sudah habis. Banyak mobil-mobil yang datang ke tempat itu kecele karena harus memesan dan menunggu jam 20.00 -an jika ingin mendapatkan moci. Moci Gg Kaswari memang menjadi salah satu pilihan karena kita dapat membelinya dari pembuatnya langsung. Berdiri sejak 1983, cukup mudah mencarinya tanya saja Jalan Bhyangkara dan kemudian cari Moci Gg Kaswari. Untuk mencapainya mobil di parkir sekitar 100m dari pembuat moci. Meski dengan perjuangan moci yang diperoleh masih segar alias dibuat pada hari itu.

Kadung sudah ingin mendapatkan moci hari itu, kita menuju sasaran kedua yaitu Moci Jl Otista. Untuk mencapainya mudah, tanyakan saja Jl Otista berada, kemudaian tanya tempat pembuat moci. Moci di sini merupakan salah satu acuan pertama rekomendasi untuk beli moci. Mocinya masih segar juga baru dibuat hari itu. Lagi..lagi mocinya habis, mesti pesan dahulu dan itupun baru bisa diambil pukul 20.00-an. Memang banyak orang bermobil datang ke sini dan pesan moci cukup banyak ada yang 40-an ada yang 30-an bungkus. Meski ada yang beli 5 sampai 10 bungkus. Mereka ternyata pesan dulu beberapa jam sebelumnya. Hari itu permintaan memang sedang ramai-ramainya.

Kemudian, sasaran ketiga, adalah Moci Jl A Yani. Kalau tidak di tanyakan ke orang-orang kita tidak menyangka ternyata penjual moci tersebut cukup tersembunyi. Rasanya ini benar-benar sensasi cukup mengasyikan untuk team tour kuliner. Untuk mendapatkan moci saja perlu perjuangan. Mungkin waktunya tidak tepat ya... Libur lebaran cukup panjang dan hari ini di ujung liburan. Lagi-lagi moci lagi laris manis di ujung liburan ini. Perlu pesan dulu karena banyak yang cari oleh-oleh moci.

Sasaran terakhir adalah toko-toko makanan. Ternyata sesuai perkiraan juga toko-toko makanan sudah habis juga mocinya. Moci tidak bisa ditahan lama, jangka waktunya dalam 3 hari saja . Itupun mesti dalam keadaan terbuaka dan tidak panas.

Jadi jangankan toko, pembuat moci nya saja cukup repot memenuhi perminataan moci pada ujung liburan panjang tersebut.

Akhirnya memang kita dapatkan moci tapi dengan memesan dahulu di Jl Otista dan mengambilnya di malam hari. Jadi bagi Anda yang ingin berpetualang mencari oleh-oleh moci dari Sukabumi, untuk masa-masa libur yang padat, hitung-hitung waktu terlebih dahulu dengan cara memesan terlebih dahulu sebelumnya agar mendapatkan moci kesukaan sebagai oleh-oleh.

Kalau perlu begitu sampai di Sukabumi pesan dahulu oleh2 mocinya baru setelah selesai jalan-jalan di kota sukabumi moci itu langsung di bawa serta kembali ke kota asal.

Bagaimanapun juga, sayang jika sudah sampai Sukabumi tidak membawa oleh-oleh moci . Soal beli moci dari mana tidak jadi soal karena semuanya enak.

Salam Tour Kuliner

Tahu Serpong di Stasiun Dukuh Atas

Stasiun dukuh atas sudah bukan rahasia umum merupakan alternatif transportasi berangkat dan pulang kantor dari sekitar Jalan Sudirman Jakarta. Jalan Sudirman sendiri merupakan jalan protokol tempat berderetnya gedung-gedung pencakar langit di kota jakarta.

Sudah menjadi kebiasaan tiap sore berjibun dan berduyun-duyun karyawan pulang ke rumah masing-masing yaitu ke arah depok, bogor, bekasi, tangerang menggunakan berbagai macam moda transportasi salah satunya kereta api seperti halnya melalui stasiun dukuh atas ini.

Sore itu tourkuliner dan seorang rekan junior "lumz" sepulang beli lap top di Ratu Plaza bermaksud menuju ke arah Depok menggunakan kereta api Express AC ke arah bogor.

Sesuai perkiraan sebelum jam 19.00 sudah sampai di stasiun dukuh atas. Rencananya hari itu naik KA jam 19.30 WIB. Apakah sesuai jadwal atau terlambat kita tidak tahu, yang kita tahu masih ada waktu menunggu sebelum kedatangan KA dari arah stasiun Tanah Abang.

Hari itu meski belum lama dari liburan lebaran, ternyata.oo..la.la banyak sekali karyawan pulang kantor yang sudah mengantri di stasiun ini. Berhubung sehabis lebaran di awal bulan oktober 2008, belum banyak penjual makanan di stasiun. Padahal tadi sudah ditunda makannya. Hitung-hitung, kalaupun menunggu dan menahan makan sampai di Depok mungkin sudah malam dan perut keroncongan.

Rasanya perlu makanan pengisi perut meskipun sedikit saja, jaga- jaga untuk mencegah terserang maag. Saya kebetulan pernah terkena maag waktu kecil dahulu, sampai sekarang untuk mencegah supaya tidak kambuh maag pada jam-jam tertentu perut perlu diisi meski sedikitpun apapun makanannya.


Lirik sana ke sini ternyata tidak banyak pilihan. Maklum pedagang masih libur. Wow...di kegelapan temaram stasiun ada beberapa orang mengerubungi penjual makanan. Setelah didekati ternyata penjual tahu. Pikiran saya, tahu biasa seperti dijual di tempat lain. Ternyata itu tahu serpong. Menurut penjual, tahu tersebut di goreng terlebih dahulu sebelum disajikan. Perkiraanku sebelum digoreng mungkin direbus atau dikukus terlebih dahulu. Dari penampakannnya, tahu tersebut cukup berisi namun masih basah. Setelah dimakan, rasanya boleh juga. Meski dengan harga murah dan dimakan hanya dengan cabe rawit tahu serpong ini merupakan alternatif lain dari sajian tahu.

Untuk ganjal perut, plus cabe rawit dan tak ketinggalan teh botol.. dipadu temaram stasiun dukuh atas kenikmatan tahu serpong tersebut cukup memberi kesan. Sayang, kita belum sempat menanyakan di mana saja diperoleh tahu serpong. Yang kita tahu, tahu itu punya rasa yang lumayan di lidah...

Lihat "lumz" yang masih duduk di kelas 1 sma pilihan di luar pulau jawa sedang mengendong lap top barunya dan meminum teh botol setelah menyantap tahu serpong. Nikmat khan....Nanti "lumz" jadi kontributor Tour Kuliner ya ?

Salam Tour Kuliner

IBP

Kamis, 09 Oktober 2008

Food Factory , a Creative Catering Company

Assalamualaikum. Saya mencoba melakukan review di tour kuliner kembali. Kali ini pertama kalinya yang di-review adalah sebuah perusahaan katering saya sendiri, Food Factory. Dapur Food Factory berada di Jl Ciranjang No. 38 , area Senopati , Jakarta Selatan. Saya sangat beruntung mendapatkan tempat ini karena sewanya sangat terjangkau sekali dengan ukuran hanya 8mx3m. Tugas utama saya adalah mengelola business process di dapur dimana ada 3 koki di dalamnya.Berikut adalah beberapa hal dalam pengelolaan operasional dapur restoran yang saya implementasikan:
1. Layaknya perusahaan manufacturing, Saya mempunyai 2 pilihan metode produksi : made to stock atau made to order. Saya pilih made to stock layaknya Wendy's Burger. Pesanan baru dimasak jika ada Captain Order. Beberapa inventory ada yang saya stock (frozen) dan ada yang dengan pull mechanism. Ada Captain Order baru dibeli stock sayuran atau bahan lain yang dibutuhkan yang dengan cepat saya bisa diperoleh dari Grand Lucky Dept Store di SCBD ,TOTAL Walter Monginsidi, Pasar Santa,dsk
2. Layout, saya menerapkan prinsip LEAN Management dalam menentukan flow dari berbagai business process yang ada di dapur. Bentuk U-Shape untuk working table para Chef diterapkan di Food Factory. Ini untuk mengurangi berbagai MUDA (Waste) terutama motion dari para Chef.
3. Job Control Board, ini inspirasi saya dari meja Service Advisor di bengkel Mobil Astra. Flow business process dari ORDER to CASH terlihat dan terekam jelas dalam satu Job Control Board di dapur Food Factory. Dengan demikian Chef mencatat apa yang dikerjakan dan mengerjakan apa yang ditulis (prinsip ISO) lalu internal customer dapat melihat status pekerjaan chef di Job Control Board yang ditempel di dinding yang mudah dilihat dan dijangkau.
4.Inventory Cycle , ini tantangan terberat karena membentur prilaku manusia dalam hal ini para Chef di dapur Food Factory. Saya tidak terkejut kalau para Chef malas mencatat dan melakukan Stock Opname setiap harinya. Ini sangat mengganggu karena dengan demikian monitoring Inventory akan lemah disini, bisa overstock atau out of stock , dalam proses requisition material.Saya terus berfikir dan akhirnya dengan kejam bilang ke Chef: Hei..kalo gak ada catatan stock setiap harinya yang update maka requisition material dari dapur akan di -block.Saya terapkan ketat Inventory Cycle disini. No stock opname, no requisition, no Purchase order.Akhirnya mereka mulai disiplin dalam hal inventory ini.

Masih jauh dari sempurna operasional dapur food factory, masih ada proses Perfect Order yang segera dibenahi dan juga penentuan Forecasting Method dalam melakukan Material Requisition.

Sebagai gambaran hingga saat blog ini ditulis Food Factory baru berjalan 2 bulan dan Food Factory telah melayani catering ke beberapa perusahaan di sektor Energy,Bank,Law Firm,Goverment Body, dan banyak private function.
Di hari Lebaran kemarin tg 2 oktober 2008 Food Factory menyajikan Japanese Food (Ya..Japanese Food adalah core product Food Factory, We're very very good at it) untuk open house salah satu menteri kabinet dengan undangan lebih dari 1000 orang dan juga tgl 4 oktober 2008 Food Factory menghidangkan Japanese Food untuk open house salah satu mantan RI 1. Food Factory menyajikan sushi,sashimi, tempura, katsu, dan juga Indonesian Food serta Continental Food. Saya percaya bahwa diluar rasa dan kualitas makanan serta penyajian makanan, ada faktor KANGEN yang menjadi magnet ramainya suatu restoran atau katering. Itulah sasaran saya dalam mengelola operasional Food Factory.KANGEN.

Kamis, 02 Oktober 2008

Kenangan Berbuka Puasa : Segar dan Sederhana

Rekan Tour Kuliner,

Kenangan berbuka puasa September 2008 sungguh berkesan. Selama ini berbuka puasa bisa ditentukan tempat-tempat makan tertentu. Namun demikian dalam kesederhanaan-pun berbuka puasa dapat dilaksanakan dengan nikmat.

Kenikmatan makan sering kali berasal dari ide. Beberapa waktu sebelum makan jika kita tentukan menu makanan yang diinginkan, sebelum beli pun air liur sudah menetes. Wah kalau lagi puasa ga boleh ini..hehehe, berhubung ini tulisan merupakan kenangan mungkin ga pa pa ya.

Sebelum berbuka kali ini menu yang dipilih sederhana saja tapi segar. Dari kata segar itu langsung dapat ide yang berkuah. Ada beberapa pilihan namun akhirnya diputuskan baso, juice buah dan teh manis.

Baso dipilih membeli langsung untuk dibawa ke kantor yang dekat-dekat tapi yahh di atas rata-rata rasanya. Kuncinya rasa di atas rata-rata, yaitu penjual sudah cukup lama dan memiliki pelanggan tetap serta untuk membelinya sering antri. Banyak kok yang seperti ini, seringkali kita tidak lihat dengan seksama. Sayangnya mereka sering kali tidak memiliki nama atau istilahnya brand name. Untuk buka kali ini kita pilih baso sejenis baso malang..kalau ditanya agak aneh juga, yang penting ada kuah baso, ada baso, plus ini itu tergantung kebiasaan penjual baso malang tersebut supaya terasa enak.

Pilihan juice buah untuk kesegaran, karena setelah menahan lapar seharian buah bisa bikin penyegaran..waahhh nikmat bener.

Teh manis untuk memberikan tenaga dalam waktu jangka pendek. Saya waktu sakit kecapean dan berobat, dokter bilang kalau untuk segera memulihkan stamina yang drop diihmbau untuk minum teh manis. Diharapkan tidak meminum kopi karena akan bikin drop tenaga, karena kecenderungan kopi memacu jantung lebih cepat lagi...wah..ga usah lah yang ini dipikirin terlalu serius pokoknya kenangan buka pausa itu terasa nikmat.

Buka puasa dengan membeli makanan dan di bawa ke kantor tetap terasa nikmat juga...yang teringat dan disayangkan kenapa bulan puasa ini cepat berlalu. Banyak kenangan manis yang berkesan, termasuk dengan kesederhanaan berbuka puasa dapat menikmati pada bulan puasa ini lebih berkesan...pokokya sampe ke hati dach...hehehe

Sekian dulu ya.

Salam Tour Kuliner

Jumat, 26 September 2008

Berbuka Puasa : Gudeg Penjompongan dan Tempe Mendoan

Salam Tour Kuliner

Acara makan yang direncanakan jauh-jauh hari kadang batal atau kurang nikmat karena air liur kenikmatan sudah menggantung lama- beberapa hari sebelumnya -membayangkan menu makanan yang akan disantap.

Berbuka puasa September 2008 di kantor kali ini spontan dan direncanakan beberapa jam sebelum berbuka. Setelah didiskusikan dengan rekan-rekan yang akan berbuka, rencana kilat menunggu kenikmatan yang tinggal 3 jam lagi serasa cukup lama.

Setelah ditimbang-timbang dipilihlah menu gudeg pejompongan dan tempe mendoan. Soal tempat cukup di kantor saja sehubungan di luar macet dan memang bertepatan dengan waktu pulang kantor. Banyak yang sudah mahfum kalau kantor di daerah jalan sudirman cukup dinamis akan pilihan2 menu untuk berbuka namun jalur lalu lintas cukup padat.

Kita memilih 2 rekan akan membeli makan tersebut sehubungan mendekati buka ada jadwal keluar kantor dan diperkirakan menjelang buka sudah sampai di kantor. Hitungan waktu sudah dihitung dari menit-ke menit. Jadi yang tour kuliner ..pembelinya yang sekaligus penikmat. Sedangkan penikmat lainnya cukup di kantor saja. Ada 6 rekan yang mau ikut gabung..kali ini.

Menu tetap gudeg penjompongan dan tempe mendoan..

O..la la..setelah di pilih menu, tidak ada satupun yang tahu nomor telepon gudeg penjompongan tersebut meskipun lokasinya memang dekat kantor..ya 10 - 20 menit dengan kendaraaan relatif dekat.

Akhirnya telkom dengan 108 cukup membantu agar kita tidak kehilangan waktu. Pertimbangannya tugas kantor terselesaikan dan bisa menikmati berbuka puasa dengan nikmat pada waktunya.

Kalau tempe mendoan sich sudah ada langganan. Khan dekat2 bendungan hilir ada pasar makanan dadakan pada waktu bulan ramadhan.

Antara rencana dan pelaksanaan tidak meleset. Memang pada saat bulan puasa seperti ini ada saja jalan yang diberikan dan dibuka sehingga bisa menjalankan buka puasa dengan lancar pada waktunya.

Woow.. buka puasa dengan gudeg pejompongan cukup nikmat juga apalagi ditambah tempe mendoan. Kita bisa berbuka seakan-akan direstoran dengan setting yang kita inginkan bersama.

Kita merasakan jika diantara kita saling support kita yakin semuanya bisa jalan.Apalagi memang rekan-rekan yang ikut berbuka sudah membayangkan nikmatnya buka dengan kedua menu tersebut. Waktu 3 jam khan tidak terlalu lama.

Yang kita tarik dari berbuka saat ini, meski spontan kita masih bisa memenuhi menu makan yang diinginkan meski berada di kantor dan dalam kesibukan tugas kantor. Dalam era saat ini informasi dan kemudahan sudah banyak kemajuan.

Waktu yang berharga dan ketat dalam kesibukan pekerjaan tidak harus menurunkan minat akan memperoleh kenikmatan dalam menyantap makanan sesuai pilihan. Apalagi dalam bulan puasa kita sadari jalan dibuka lebih lebar asalkan kita membuka hati.


Lihat saja rekan kita Endang Rahmat yang mengekspresikan nikmatnya berbuka puasa di kantor meski tugas mesti tetap dijalankan.

Salam Tour Kuliner

IBP