Sabtu, 21 Februari 2009

Philippine's Chicken Adobo dan Achara- Masarap!



Minggu lalu saya diajak makan siang di rumah seorang kolega keturunan philippine. Hari itu adalah Philippine Fiesta menyajikan masakan khas philipine di meja makan. Telah hadir lebih dulu di meja makan adalah personil band The Fortissimo dari Philippine yang manggung di Grand Hyatt Jakarta. Meja makan oval itu penuh dengan berbagai masakan Philippine.Tampak tak jauh beda dengan masakan Indonesia karena yang disajikan adalah sup buntut dan variasi semur ayam/daging.
Orang Philippine menamakan semur ayam ini sebagai Chicken Adobo. Chicken Adobo ini adalah makanan nasional negeri dari juara dunia tinju Manny Pacquiao ini. Adobo berasal dari bahasa Spanyol yang berarti “marinade”. Ayam di –marinade dengan soy sauce, vinegar,bay leaf , crushed garlic dan peppercorns. Marinade ini memberikan taste yang agak asam, bukan manis seperti semur ayam ala ibu saya di rumah. Kadar asam sesuai selera dapat dibuat dengan mengganti tipe vinegar dengan tingkat keasaman yang diinginkan. Rasa asam ayam yang saya makan ini mengingatkan saya akan rasa bumbu sarden kalengan. Geli juga membayangkan kalau saya makan ayam disiram bumbu sarden.
Sebagai teman makan atau side dish ada yang namanya Achara yang memang teksturnya mirip acar atau pickles. Achara ini dibuat dari irisan papaya yang difermentasikan. Lagi-lagi rasanya asam-asam begitu juga. Lidah saya masih merasa asing dengan rasa asam-asam ala Philippine ini walaupun teman-teman philippine disana terus menambahkan makanan ke piring saya. Sambil menikmati akhirnya saya bisa berkata bahwa Chicken Adobo ini ,”Masarap!. (Lezat, Tagalog)

Minggu, 08 Februari 2009

Makanan Khas Bogor di Dewi Sri

Allo Rekan TourKuliner,

Kali ini kita ke daerah Bogor. Tentu Anda tahu di Bogor terkenal dengan Masakan Sunda dan Asinan Bogornya. Nah ada satu tempat yang pas di mana aura masakan Bogor jadi satu.

Adanya di Kantin Dewi Sri. Kantin Dewi Sri mudah mencarinya, terletak di Jalan Pajajaran Bogor, di sebelah kiri jalan dari arah Tajur ke arah Terminal Baranangsiang. Kantin tersebut 2 tingkat terletak di pertokoan yang menyediakan parkir yang mencukupi.

Saya baca dari satu tulisan, Dewi Sri adalah nama yang sangat dikenal orang Bogor, dipercaya sebagai putri Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran yang ibukotanya di Bogor. Bahkan dalam mitologi Dewi Sri dianggap sebagai Dewi Padi. Makanya pas penamaan kantin ini yang bisa mewakili masakan sunda khas Bogor.

Pada saat saya makan di Kantin Dewi Sri, saya tertumbuk pada makanan kesukaan saya yaitu jengkol. Ternyata di sini tersedia masakan sunda dengan variasi lauk pauk dan sayurannya, diantaranya ayam goreng, empal, tahu, telor, jengkol, sambal dan tentunya lalapan. Pilihannya cukup banyak. Pada saat saya merasakan ayam dan jengkol nya wah memang sesuai selera saya. Saya berpikir untuk suatu waktu jika ke Bogor harus balik ke tempat ini mencobanya lagi.

Sudah menjadi rahasia umum kalau datang ke Bogor, salah satu oleh-olehnya adalah asinan. Untuk referensi asinan sering disebut Asinan Dewi Sri yang dekat Terminal Baranangsiang. Memang Kantin Dewi Sri awalnya terletak di Baranangsiang, tetapi saat ini tinggal asinan saja yang tersedia di dekat Terminal Baranangsiang. Kantin Dewi Sri telah berpindah ke jalan pajajaran ini.

Di Kantin Dewi ini tentunya tersedia asinan tersebut, baik itu asinan sayur dan buah.

Saya dan beberapa teman yang pernah merasakan asinan Dewi Sri menggambarkan asinan ini enak, bumbunya nampol banget!! Tidak ada duanya, apalagi buahnya tiap hari ganti. Rasanya enak, seger, pedes, dan maknyuzzzz.

Jadi jangan lupa kalau ke Bogor mampir ke Kantin Dewi Sri dan beli asinannya.

Salam