Stasiun dukuh atas sudah bukan rahasia umum merupakan alternatif transportasi berangkat dan pulang kantor dari sekitar Jalan Sudirman Jakarta. Jalan Sudirman sendiri merupakan jalan protokol tempat berderetnya gedung-gedung pencakar langit di kota jakarta.
Sudah menjadi kebiasaan tiap sore berjibun dan berduyun-duyun karyawan pulang ke rumah masing-masing yaitu ke arah depok, bogor, bekasi, tangerang menggunakan berbagai macam moda transportasi salah satunya kereta api seperti halnya melalui stasiun dukuh atas ini.
Sore itu tourkuliner dan seorang rekan junior "lumz" sepulang beli lap top di Ratu Plaza bermaksud menuju ke arah Depok menggunakan kereta api Express AC ke arah bogor.
Sesuai perkiraan sebelum jam 19.00 sudah sampai di stasiun dukuh atas. Rencananya hari itu naik KA jam 19.30 WIB. Apakah sesuai jadwal atau terlambat kita tidak tahu, yang kita tahu masih ada waktu menunggu sebelum kedatangan KA dari arah stasiun Tanah Abang.
Hari itu meski belum lama dari liburan lebaran, ternyata.oo..la.la banyak sekali karyawan pulang kantor yang sudah mengantri di stasiun ini. Berhubung sehabis lebaran di awal bulan oktober 2008, belum banyak penjual makanan di stasiun. Padahal tadi sudah ditunda makannya. Hitung-hitung, kalaupun menunggu dan menahan makan sampai di Depok mungkin sudah malam dan perut keroncongan.
Rasanya perlu makanan pengisi perut meskipun sedikit saja, jaga- jaga untuk mencegah terserang maag. Saya kebetulan pernah terkena maag waktu kecil dahulu, sampai sekarang untuk mencegah supaya tidak kambuh maag pada jam-jam tertentu perut perlu diisi meski sedikitpun apapun makanannya.
Lirik sana ke sini ternyata tidak banyak pilihan. Maklum pedagang masih libur. Wow...di kegelapan temaram stasiun ada beberapa orang mengerubungi penjual makanan. Setelah didekati ternyata penjual tahu. Pikiran saya, tahu biasa seperti dijual di tempat lain. Ternyata itu tahu serpong. Menurut penjual, tahu tersebut di goreng terlebih dahulu sebelum disajikan. Perkiraanku sebelum digoreng mungkin direbus atau dikukus terlebih dahulu. Dari penampakannnya, tahu tersebut cukup berisi namun masih basah. Setelah dimakan, rasanya boleh juga. Meski dengan harga murah dan dimakan hanya dengan cabe rawit tahu serpong ini merupakan alternatif lain dari sajian tahu.
Untuk ganjal perut, plus cabe rawit dan tak ketinggalan teh botol.. dipadu temaram stasiun dukuh atas kenikmatan tahu serpong tersebut cukup memberi kesan. Sayang, kita belum sempat menanyakan di mana saja diperoleh tahu serpong. Yang kita tahu, tahu itu punya rasa yang lumayan di lidah...
Lihat "lumz" yang masih duduk di kelas 1 sma pilihan di luar pulau jawa sedang mengendong lap top barunya dan meminum teh botol setelah menyantap tahu serpong. Nikmat khan....Nanti "lumz" jadi kontributor Tour Kuliner ya ?
Salam Tour Kuliner
IBP
Sudah menjadi kebiasaan tiap sore berjibun dan berduyun-duyun karyawan pulang ke rumah masing-masing yaitu ke arah depok, bogor, bekasi, tangerang menggunakan berbagai macam moda transportasi salah satunya kereta api seperti halnya melalui stasiun dukuh atas ini.
Sore itu tourkuliner dan seorang rekan junior "lumz" sepulang beli lap top di Ratu Plaza bermaksud menuju ke arah Depok menggunakan kereta api Express AC ke arah bogor.
Sesuai perkiraan sebelum jam 19.00 sudah sampai di stasiun dukuh atas. Rencananya hari itu naik KA jam 19.30 WIB. Apakah sesuai jadwal atau terlambat kita tidak tahu, yang kita tahu masih ada waktu menunggu sebelum kedatangan KA dari arah stasiun Tanah Abang.
Hari itu meski belum lama dari liburan lebaran, ternyata.oo..la.la banyak sekali karyawan pulang kantor yang sudah mengantri di stasiun ini. Berhubung sehabis lebaran di awal bulan oktober 2008, belum banyak penjual makanan di stasiun. Padahal tadi sudah ditunda makannya. Hitung-hitung, kalaupun menunggu dan menahan makan sampai di Depok mungkin sudah malam dan perut keroncongan.
Rasanya perlu makanan pengisi perut meskipun sedikit saja, jaga- jaga untuk mencegah terserang maag. Saya kebetulan pernah terkena maag waktu kecil dahulu, sampai sekarang untuk mencegah supaya tidak kambuh maag pada jam-jam tertentu perut perlu diisi meski sedikitpun apapun makanannya.
Lirik sana ke sini ternyata tidak banyak pilihan. Maklum pedagang masih libur. Wow...di kegelapan temaram stasiun ada beberapa orang mengerubungi penjual makanan. Setelah didekati ternyata penjual tahu. Pikiran saya, tahu biasa seperti dijual di tempat lain. Ternyata itu tahu serpong. Menurut penjual, tahu tersebut di goreng terlebih dahulu sebelum disajikan. Perkiraanku sebelum digoreng mungkin direbus atau dikukus terlebih dahulu. Dari penampakannnya, tahu tersebut cukup berisi namun masih basah. Setelah dimakan, rasanya boleh juga. Meski dengan harga murah dan dimakan hanya dengan cabe rawit tahu serpong ini merupakan alternatif lain dari sajian tahu.
Untuk ganjal perut, plus cabe rawit dan tak ketinggalan teh botol.. dipadu temaram stasiun dukuh atas kenikmatan tahu serpong tersebut cukup memberi kesan. Sayang, kita belum sempat menanyakan di mana saja diperoleh tahu serpong. Yang kita tahu, tahu itu punya rasa yang lumayan di lidah...
Lihat "lumz" yang masih duduk di kelas 1 sma pilihan di luar pulau jawa sedang mengendong lap top barunya dan meminum teh botol setelah menyantap tahu serpong. Nikmat khan....Nanti "lumz" jadi kontributor Tour Kuliner ya ?
Salam Tour Kuliner
IBP
Tidak ada komentar:
Posting Komentar