Udah lama banget nih nggak nulis di blog “enyak..enyakk..enyaaaak”.
Maklum, tugas sebagai KM (baca: kroco mumet) makin lama makin variatif dan tidak terkontrol. ^_^
Lanjuuuut…..
Bakso!! Lagi-lagi bakso!
Nggak bisa nggak, kalo nggak makan bakso seminggu rasanya hidup tidak komplit, ibarat bangun tidur nggak mandi, atau mau tidur nggak gosok gigi!
Halaaah…
Kali ini saya mau mengulas tentang Bakso TITOTI. Sebenernya saya sudah beberapa kali makan disini, tapi emang nggak sempet moto. Maklum, kalo dah liat mangkok bakso kok yah langsung jadi norak. Sluuurrrphh…..
Kali ini pun saya Cuma bisa moto “gerobak ngetem”nya ajah, karena bakso sudah sukses masuk perut.
Dari model dan aroma, baksonya khas bakso dengan kaldu kental daging (atau sumsum) sapi. Nggak jauh beda ama bakso kelas menengah lainnya.
Tapi soal rasa, hmmm… ini cukup special. Gurih, berserat, membal, dan agak creamy. Soal harga juga nggak mahal kok, nggak tembus 10ribu buat seporsi.
Dilihat dari ukuran sih nggak terlalu besar, tapi ternyata nendang juga lho. Lumayan deh, tiga sampe empat jam naga diperut bisa dibuat tidur.
Nggak caya? Buktiin aja sendiri!
Kalo dari Tebet (Saharjo), lewat lampu merah Pancoran, nah lokasinya sebelah kiri, nggak jauh dari RS Tria Dipa, deket Carrefour yang bekas ALFA.
YM for tourkuliner